Sejarah Desa

SEJARAH DESA

Desa                : Selat

Kecamatan     : Narmada

Kabupaten     : Lombok Barat

 

  1. Asal usul Penduduk

 

Desa Selat adalah Desa yang sudah masuk kategori Semi kota yang Penduduknya saat sudah dari berbagai wilayah yang sebagian Besar Masyarakatnya Hidup dari hasil Pertanian dan Perkebunan ( Penduduk Lokal ),

Adapun Mengenai Asal Usul Penduduk Desa Selat tersebut masih Kurag jelas, Namun beberapa informasi yang didapat dari Narasumber,yaitu  Penduduk Asli Desa selat berasal dari Selat di Bali, Yang Pada masah Pemerintahan Anak Agung Sekitar tahun 1700-an masyarakat dari bali yang di pimpin oleh Baloq Pakuan, datang dan meminta wilayah untuk di Kelola, dan Anak Agung memberikan wilayah Suranadi untuk Berkebun,Asal masyarakat ini adalah Selat sebuah daerah yang ada di Bali, Sehingga daerah ini di Sebut “Selat”, Sekitar tahun itu, ada juga yang dating dari kerajaan Blambangan (Jawa),,

Sekitar tahun 1700-an Ada Juga yang Berasal dari Bayan, yang datang ke Desa Selat tepatnya di Dusun Salut tokoh pada saat itu dikenal sebagai Datu Bayan, dan ada juga yang asalnya dari Lombok Tengah yang bermukim di Merce. Pada Tahun 1970-an, Penduduk mulai berdatangan dari berbagai daerah. ( Narasumber Minagkasah ).

Penduduk Pertama tersebutlah yang bermukim, Mengelolah wilayah Tersebut, dan beranak cucu hingga saat ini.

Desa Selat adalah salah satu Desa dari 16 Desa yang ada di Kecamatan Narmada yang berdiri sejak Tahun 1939 yang wilayahnya sampai dengan Desa Lebah Sempage. Mengingat wilayahnya sangat luas dan semakin bertambahnya jumlah penduduk maka untuk memudahkan dalam pelayanan dibidang Pemerintahan, Pembangunan, dan Pembinaan Kemasyarakatan, sampai pada usianya yang ke-71 tahun ini, Desa Selat telah mengalami pemekaran menjadi tiga Desa yaitu Desa Selat, Desa Sesaot, dan terakhir dimekarkan lagi menjadi wilayah Desa Suranadi. Pada awalnya Desa Selat merupakan kawasan hutan, yang pada saat pemerintahan Anak Agung atau Raja Bali dahulu, merupakan Wilayah Kedistrikan Ampenan Timur (Narmada). Penduduk Desa Selat pertama kalinya tinggal di Gubuk Boyan atau Selat Timur bagian Selatan dibagian selatan kali. Namun, karena perkembangan penduduk, dan alasan perekonomian penduduk waktu itu, Gubuk Boyan ini dijadikan areal persawahan, dan penduduknya pindah ke bagian utara yaitu di sebelah utara kali yang melintasi Desa Selat ini.

Kata Selat berasal dari kata Shalat, karena pada zaman dulu ketika pada masa pemerintahan kedistrikan Ampenan Timur atau Pemerintahan Raja Bali/Anak Agung dulu, bahwa wilayah Selat ini diapit oleh ajaran waktu telu, sementara di Selat menganut agama Islam waktu 5, selain di Selat masih menganut ajaran waktu 3 (Waktu telu). Oleh karena penduduk di Selat ini mengerjakan Shalat 5 kali sehari, sementara penduduk lainnya jarang yang mengerjakan setiap hari, maka wilayah ini disebut Salat kemudian berubah menjadi Selat.

Pada tahun 1939 diangkat Kepala Desa Selat yang pertama dan wilayahnya saat itu diberi nama Desa Lembuak Timur. Pada tahun itu juga, seluruh kepala desa dalam wilayah Kedistrikan Ampenan Timur di Narmada membentuk 16 Kepala Desa, dan salah satu dari ke-16 Desa tersebut adalah Desa Selat. Pada tahun 1952 Desa Selat membentuk 13 Kepala Dusun yaitu Dusun Selat, Dusun Montong, Dusun Suranadi Utara, Dusun Kalimanting, Dusun Suranadi Selatan, Dusun Eyat Kandel, Dusun Pemunut, Dusun Lebah Munte, Dusun Lebah Sempage, Dusun Sesaot, Dusun Jurang Malang, Dusun Salut dan Dusun Merce. Kemudian tahun-tahun berikutnya Desa Sesaot memisahkan diri dan yang terahir adalah mekarnya Desa Suranadi.

 

  1. Sejarah Penguasaan Wilayah

 

Pada Awalnya Wilayah Selat adalah wilayah Hutan yang Kemudian Penduduk dari bali yang di pimpin oleh Baloq pakuan datang dan meminta wilayah di Suranadi untuk di kelola,( sekitar tahun 1700), ada juga penduduk yang berasal dari salut  Bayan yang mengelola daerah Salut (sekitar tahun 1700)  di pimpin oleh Datuq bayan, Kemudian Penduduk berikutnya ada jga yang berasal Lombok tengah yang datang dan mengelola wilayah di Merce, Mereka pada awalnya ddatang untuk Berkebun dan Bertani yang kemudian lama-kelamaan Mereka Membeli lahan yang di kelola tersebut dan kemudian Bermukim, Kebanyakan sampai saat Ini kepemilikan Lahan di Desa Selat di Wariskan oleh Orang tua Mereka dari generasi ke generasi sampai saat ini, namun karena semakin banyaknya kebutuhan dan bertambahnya penduduk dari luar daerah yang datang ke Desa Selat, Sehingga kebanyakan kepemilikan lahan Perumahan dan Perkebunan sudah banyak beralih dari penduduk Lokal ke penduduk dari wilayah lain yang datang membeli dan membuka Usaha di wilayah Selat.

 

  1. Sejarah Pemerintahan

Pada Awalnya Desa Selat Merupakan Kawasan hutan, yang pada saat pemerintahan Anak Agung ( Raja Bali dulu), merupakan wilayah kedistrikan ampenan Timur (Narmada). Penduduk Desa Selat Pertama Pertamakalinya tinggal di Gubuk Boyan (dusun Selat timur)  bagian selatan, namun karena perkembangan penduduk waktu itu dan Perlunya Peningkatan ekonomi,maka Gubuk Boyan di jadikan areal Persawahan, dan Penduduknya Pindah ke bagian utara yaitu di Sebelah utara kali yang melintasi Desa Selat ini.

Kata Selat Berasal dari kata shalat, Karena pada Zaman dulu ketika pada masa pemerintahan kedistrikan ampenan timur atau pemerintahan Anak Agung (Raja bali), bahwa wilayah Selat ini di apit oleh ajaran watu telu, dan di sebagian Selat juga ada yang menganut agama islam waktu 5, Oleh Karena Penduduk di Selat ini mengerjakan Shalat 5 kali sehari Maka wilayah ini di Sebut Salat kemudian berubah Menjadi Selat.

Pada Tahun 1939 diangkat Kepala Desa selat ( Kepala Kampung) yang pertama dan wilayahnya saat itu diberi nama Desa Lembuak Timur. Pada tahun itu juga seluruh Desa dalam wilayah ampenan timur di Narmada membentuk 16 Kepala Desa, dan salah satu dari ke 16 Desa tersebut adalah Desa Selat. Pada, Pada Tahun 1952, Desa Selat Membentuk 13 Dusun yaitu Dusun Selat, Dusun Montong, Dusun Suranadi Utara, Dusun kalimanting,Dusun Suranadi Selatan, Dusun Eyat Kandel, Dusun Pemunut, Dusun Lebah Munte, Dusun Lebah Sempaga, Dusun Sesaot, Dusun Jurang Malang, Dusun Salut, dan Dusun Merce. Kemudian Tahun- tahun berikutnya desa Sessaot memisahkan diri dan yang terahir adalah Mekarnya Desa Suranadi. Sampai saat ini Desa Selat telah dipimpin oleh 5 Orang Kepala Desa.

  1. Kepala Desa ( Kepala Kampung ) Pertama Adalah Lungasih Yang Menjabat Dari tahun 1926-1959, Selama Pemerintahannya Pembangunan Yang di laksanakan adalah :
  1. Dibangunnya Dam pembagi air selat dengan Gaji Buruh pada saat itu 10 sen pada Jaman belanda tahun 1929 oleh tuan Leister
  2. Gedung SD (SR) tahun 1943
  3. Gedung Kantor Desa tahun 1950
  4. Masjid Selat tahun 1950

Kepala Dusun Saat itu Adalah Amaq Irun (Dusun Selat Utara) dan Amaq Lunge (Dusun Selat Selatan)

  1. Kepala Desa Kedua adalah bapak Warti Yang menjabat pada tahun 1959-1965, Pada saat Pemerintahannya terjadilah Peristiwa G30SPKI, Dan Kantor Desa Selat berpindah Ke Suranadi.

Kepala Dusun Pada saat itu adalah :

  • Nyame Dusun Selat ( Dusun Selat utara dan Selatan menjadi Satu Kekadusan)
  • Amaq Dati Dusun kalimanting
  • Amaq Sinarep Dusun suranadi
  • Amaq Kesu Dusun Sesot
  • Amaq Nurinah Dusun Repok Temas
  • Suranadi Lauk/Selatan (Belum Di ketahui)
  1. Pemerintahan Ketiga di pimpin Oleh H. Mindri pada tahun 1966-1981, Pada Masa Pemerintahannya Bergabungnya Merce dan Salut Ke Desa Selat dan Kemudian  dibukalah Mi NW Merce pada tahun 1969, Madrasah 1964, Pembangunan jalan Merce ke Selat, Di bangunnya Saluran air/abangan di rengas, di bangunnya SD batu meclek. (Narasumber, H. Arfah )

 

Pada pemerintahan H. Mindri ini, Desa Selat Memekarkan Desa Sesaot.

Kepala Dusun Desa Selat Pada saat itu adalah :

  • Amaq Kindi Dusun Selat
  • Amaq Suri Dusun Merce
  • Amaq Ayep Dusun Salut
  • Saijah Dusun Montong
  • Amaq Sinarep Dusun Suranadi
  • Amaq Dati Dusun Kalimanting
  • Wayan Tegek Dusun Surandi Selatan.

Kepala Desa Sesaot pada saat itu adalah Muhammad Taejuddin dan Dusun-dusun Desa Sesaot Pada saat itu adalah :

  • Dusun Sesaot
  • Dusun Penangke
  • Dusun Jurang malang
  • Lebah sempaga
  • Pembuwun (Sekarang Buwun sejati)

 

  1. Pemerintahan keempat Di pimpin Oleh Nurmah pada Tahun 1981-1982, pada masa pemerinytahannya, Diusulkan Pengadaan air bersih (care ). (Narasumber, H. Arfah )

 

  1. Pemerintahan kelima dipimpin oleh H. Zaenuddin Pada tahun 1984-2008, Peristiwa dan Pembangunan yang terjadi di Desa Selat adalah :
  • Presiden soeharto Pertamakali datang di selat
  • Berdirinya Pondok pesantren Hikmatussyarif ( Salut )
  • Penyerahan TV Ke masjid-masjid oleh Sekjen Penerangan saat itu ( Sutikno lukito disastro, bersama direktur TVRI Denpasar )
  • Penyerahan Ternak Sapi BANPRES, dan Plat Pertanian.
  • Berdirinya MTS NW Merce dan MA NW Merce.
  • Berdirinya Pabrik Air Minum Narmada

(Narasumber, Sahmal )

 

Pada tahun ini juga terjadi Pemekaran Desa Suranadi dari desa Selat

Kepala Dusun Desa Selat Pada saat itu adalah :

  • Abdul Hafiz Dusun Selat
  • Maden Dusun Montong
  • Amaq Kus Dusun Salut
  • Amaq Suri Dusun Merce

 

Dusun Desa Suranadi Pada saat itu adalah :

  • Dusun Suranadi
  • Dusun Kalimanting
  • Dusun Eat kandel
  • Dusun Suranadi Selatan

 

  1. Pemerintahan yang Keenam, dipimpin oleh Drs. Sumarti, Pada Masa pemerintahan ini Dilakukan beberapa Pembagunan, Seperti :
  • Rehab Kantor Desa
  • Berdirinya PT. Alam Megah Jaya
  • Dibangunnya Polindes
  • Dibangunnya Masjid Merce Nasrul Falah
  • Berdirinya Yayasan Ziyadatul Khair NW ( MI dan SMPI )

 

Pada Masa pemerintahan Drs. Sumarti di mekarkanlah dusun diantaranya yaitu :

  • Dusun Selat timur kepala Dusun Sahmal
  • Dusun Selat Barat Kepala Dusun Hermanto
  • Dusun Merce timur kepala dusun Arisah
  • Dusun Merce timur Kepala Dusun Khairul. R
  • Dusun Montong Kepala Dusun Sumadi
  • Dusun Salut Kepala Dusun H. Saifuddin

 

  1. Pemerintahan Yang ketujuh, Dipimpin oleh Abdulkadir Saman Hudi, Pada Masa Pemerintahannya dilakukan Pembangunan berupa :
  • Rehab ( Penyempurnaan ) Gedung Kantor Desa.
  • Rehab Aula

Kepala Dusun pada pemerintahan ini adalah :

-   Dusun Selat Barat (Irfan Aspari)

-   Dusun Selat Timur (Junaedi)

-   Dusun Merce Timur (Ahmad Yani)

-   Dusun Merca Barat (Hirman Yuswardi)

-   Dusun Montong Utara/Daye (Rumsah)

-   Dusun Montong Selatan/Lauk (Fikri Yuliadi)

-   Dusun Salut (Murde S.Pd)

-   Dusun Aik Ampat (Irianto)